IBM dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki kolaborasi di bidang keamanan siber di Indonesia.
Kerja sama itu dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Nota Kesepahaman itu menandai dimulainya eksplorasi potensi kolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk analisis keamanan siber, program pengembangan kapasitas, intelijen ancaman, dan penguatan sistem arsitektur keamanan.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas dan postur keamanan siber di Indonesia.
Hinsa Siburian (Kepala BSSN) mengatakan kerja sama itu sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengamankan ekosistem digital nasional. Indonesia, bersama dengan negara-negara lain, mengalami peningkatan serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Sangat penting untuk terus memperkuat kebijakan, kapasitas, dan talenta kami untuk membantu menumbuhkan infrastruktur yang aman, terpercaya dan terjamin sejalan dengan Strategi Keamanan Siber Nasional Indonesia,” katanya.
Roy Kosasih (Presiden Direktur IBM Indonesia) mengatakan visi Indonesia Emas 2045 memiliki tujuan besar menjadikan Indonesia salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia. Hal itu akan membuat Indonesia akan semakin menarik perhatian bagi para pelaku kejahatan siber.
“Sangat penting bagi kita semua, di seluruh lapisan masyarakat, untuk bersiap menghadapi tantangan siber yang akan datang. Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan BSSN untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman global kami di bidang keamanan siber untuk membantu meningkatkan ekosistem keamanan di sektor publik dan swasta Indonesia,” katanya.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat keamanan siber nasional, dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan ekosistem digital di Indonesia.